Pages

Wednesday 20 April 2011

BUNG TOMO

Nama :Sutomo
lahir id surabaya,jawa timur,3 oktober 1920
wafat di padang arofah,arab saudi,7 oktober 1981

pada usia 61 tahun
Lebih dikenal dengan sapaan
akrab oleh rakyat sebagai Bung
Tomo, adalah pahlawan yang
terkenal karena peranannya
dalam membangkitkan semangat
rakyat untuk melawan
kembalinya penjajah Belanda
melalui tentara NICA yang
membonceng tentara Sekutu
(Inggris), yang berakhir dengan
pertempuran 10 November 1945
yang hingga kini diperingati
sebagai Hari Pahlawan.

Tidak ada satu pun kalimat
yang menyinggung peranan
umat Islam di dalam deret
diorama pertama Museum
Satria Mandala. Padahal, ini
salah satu contoh saja,
pertempuran 10 November
1945 di Surabaya dicetuskan
oleh Deklarasi Jihad para
ulama se-Jawa pada bulan
Oktober 1945 untuk bertekad
mengusir penjajah yang ingin
kembali menguasai Indonesia.
Peranan Bung Tomo yang
membakar semangat arek-arek
Suroboyo dengan pidato
jihadnya di depan corong RRI
Surabaya, dengan berkali-kali
memekikkan takbir
"Allahu Akbar"
hingga bergema di
angkasa Kota Pahlawan itu
juga sama sekali tidak
disinggung.

Padahal nyaris
seluruh arek-arek Suroboyo
rela berkorban jiwa dan raga
karena semata-mata didasari
adanya semangat jihad fi
sabilillah, bukan semangat
lainnya.

GELORA 10 NOVEMBER,SURABAYA
Bismillahirrahmanirrahim ...
Merdeka !!!
Saudara-saudara rakyat jelata di
seluruh Indonesia, terutama,
saudara-saudara penduduk kota
Surabaya. Kita semuanya telah
mengetahui bahwa hari ini
tentara Inggris telah
menyebarkan pamflet-pamflet
yang memberikan suatu ancaman
kepada kita semua. Kita
diwajibkan untuk dalam waktu
yang mereka tentukan,
menyerahkan senjata-senjata
yang kita rebut dari tentara
Jepang.

Hanya karena taktik yang licik
daripada mereka itu, saudara-
saudara dengan mendatangkan
presiden & pemimpin-pemimpin
lainnya ke Surabaya ini, maka
kita tunduk untuk menghentikan
pertempuran. Tetapi pada masa
itu mereka telah memperkuat diri,
dan setelah kuat sekarang inilah
keadaannya.

Saudara-saudara, kita semuanya,
kita bangsa Indonesia yang ada di
Surabaya ini akan menerima
tantangan tentara Inggris ini. Dan
kalau pimpinan tentara Inggris
yang ada di Surabaya ingin
mendengarkan jawaban rakyat
Indonesia, ingin mendengarkan
jawaban seluruh pemuda
Indonesia yang ada di Surabaya
ini. Dengarkanlah ini hai tentara
Inggris, ini jawaban rakyat
Surabaya, ini jawaban pemuda
Indonesia kepada kau sekalian.
Hai tentara Inggris !
Kau menghendaki bahwa kita ini
akan membawa bendera putih
takluk kepadamu, menyuruh kita
mengangkat tangan datang
kepadamu, kau menyuruh kita
membawa senjata-senjata yang
kita rampas dari Jepang untuk
diserahkan kepadamu.
Tuntutan itu walaupun kita tahu
bahwa kau sekalian akan
mengancam kita untuk
menggempur kita dengan seluruh
kekuatan yang ada. Tetapi inilah
jawaban kita: Selama banteng-
banteng Indonesia masih
mempunyai darah merah yang
dapat membikin secarik kain putih
menjadi merah & putih, maka
selama itu tidak akan kita mau
menyerah kepada siapapun juga!
Saudara-saudara rakyat
Surabaya, siaplah keadaan
genting tetapi saya peringatkan
sekali lagi, jangan mulai
menembak, baru kalau kita
ditembak, maka kita akan ganti
menyerang mereka itu.
Kita tunjukkan bahwa kita adalah
benar-benar orang yang ingin
merdeka. Dan untuk kita,
saudara-saudara, lebih baik kita
hancur lebur daripada tidak
merdeka. Semboyan kita tetap:
MERDEKA atau MATI.
Dan kita yakin, saudara-
saudara, pada akhirnya
pastilah kemenangan akan
jatuh ke tangan kita sebab
Allah selalu berada di pihak
yang benar, percayalah
saudara-saudara, Tuhan akan
melindungi kita sekalian

Allahu akbar....!
Allahu akbar....!
Allahu akbar....!
MERDEKA


 Mobil Bung Tomo Dihibahkan ke Museum 10 November
surabaya.detik.com

Dan ini bukan satu-satunya.
Diorama lainnya yang juga secara
hambar menggambarkan sejarah
perjuangan umat Islam
Indonesia adalah diorama
tentang Palagan Ambarawa,
15 Desember 1945. Di dalam
plat kuning yang berisikan
informasi secara garis besar
tentang Palagan Ambarawa, tidak
ada sedikit pun yang
menyinggung tentang peranan
para Kiai dan Pasukan Santri
yang sesungguhnya merupakan
pasukan inti pemukul kekuatan
pasukan Inggris, wakil dari
pasukan Sekutu, yang baru
saja mabuk kemenangan di
dalam Perang Dunia II.

Sejarawan Islam dari Bandung,
Ahmad Mansyur Suryanegara,
mengisahkan, " Sejarah kita
tidak menuliskan dengan benar
soal Palagan Ambarawa.
Padahal momentum itu
merupakan momentum yang
sangat penting, karena ketika
itulah pasukan santri yang
dipimpin para kiai berhasil
memukul mundur pasukan
Inggris yang merupakan
pasukan pemenang Perang
Dunia II.

bersama jendral sudirman dan urip sumaharjo
peristiwa ini ,oleh kolonial barat dianggap neraka perang paling bersejarah di dunia karena cuma dengan berbekal bambu runcing dan ketapel,mereka melawan ganasnya persenjataan belanda waktu itu

peristiwa perobekan bendera belanda yang sangat fenomenal
Pasukan santri ini juga berhasil
merebut sejumlah benteng
peninggalan Belanda dan
membuat Sekutu yang dipimpin
Mayjen Hawthron, Panglima
Divisi India ke-23, pontang-
panting melarikan diri menuju
kapal-kapal perang mereka
yang bersandar di pelabuhan
Semarang."
RINGKASAN Peristiwa 10
November
(Pertempuran Surabaya / Battle
of Surabaya)
Merupakan bagian dari Perang
Kemerdekaan Indonesia dimana
Indonesia melawan Britania Raya
dan Belanda pada tanggal 27
Oktober – 20 November, 1945 di
Surabaya, Indonesia.
Indonesia :
Komandan : Bung Tomo
Kekuatan : 20,000
tentaraJumlah korban : 16,000.
Sekutu :
Komandan : Brigjen A. W. S.
Mallaby dan Mayjen E. C.
Mansergh.
Kekuatan : 100,000 pasukan,
didukung tank, pesawat tempur,
dan kapal perang.
Jumlah korban : 2,000.
Indonesia tidak pernah
dimerdekakan dengan teriakan
"HALELUYA"
Tapi Indonesia dimerdekakan
dengan pekik JIHAD FI
SABILILLAH "ALLAHU
AKBAR !"
Jihad ulama, ustadz, santri &
muslim yang melawan penjajah
penyebar ajaran "TUHAN 3 in 1"
Tapi mengapa "mereka" sekarang
seolah membenci sekali Islam?

0 komentar:

Post a Comment