Pages

Monday 11 April 2011

JIWA-JIWA PEMBERONTAK

batang-batang pohon gembira ria
di hadapan langit kebebasan dgn dibelai semilir angin
pohon-pohon nampak anggun
menawan diterpa remang-remang cahaya mentari
dan rembulan
burung-burung bebas
beterbangan di atas nada-nada kebebasan di antara ekor-ekor kebebasan
burung-burung mengepakkan
sayap di dekat sungai kecil dgn suara gemericik air
bunga-bunga menaburkan nafas yang semerbak harum di angkasa kebebasan, lalu tersenyum menyongsong kedatangan pagi

Semua yg di atas bumi hidup
dengan ilham nalurinya

Kehormatan, kegembiraan dan
kebebasan menerpa kemana-
mana

sedang manusia tidak dapat
menggapai kenikmatan ini karena mereka telah latah meletakkan tatanan hukum duniawi bagi jiwa mereka
yang dianugerahi Allah

mereka susun suatu peraturan yg ketat untuk badan dan jiwa mereka.

mereka pancangkan sel-sel jeruji penjara yg sempit dan menakutkan bagi perasaan mereka .

mereka gali liang-liang kubur yg dalam dan kusam
bagi hati dan akal mereka .

dan apabila ada seorang yg
bangkit dan keluar menyendiri dari kelompok dan tatanan hukum yang mereka lekatkan, maka mereka segera berceloteh :

'' Inilah orang durhaka yg pantas dimusnahkan ''

'' Inilah org najis yg layak dibinasakan ''


Tetapi, apakah manusia akan
terus menerus menjadi hambatan tatanan hukum yg bobrok sampai akhir jaman ?

ataukah hari-hari cerah
akan membebaskan manusia agar dpt hidup dgn jiwanya ?

apakah manusia akan tetap
dibungkus dgn debu ?

ataukah ia hadapkan
kedua matanya ke arah mentari?
agar tak dpt melihat jasadnya di antara onak dan bongkahan
tulang belulang ?

0 komentar:

Post a Comment