Pages

Tuesday 3 March 2015

PENYAIR SINTING PALING BAHAGIA

Sore yang mendung,di sebuah stasiun kereta; ketika kesedihanku
melepas kebahagiaanmu .

Langit begitu murung melepaskan rintik kesedihan,seolah-olah ia
tahu,tak semua cinta bisa melimpahkan kebahagiaan.

" Aku membenci hujan desember,rintiknya seperti sayatan yang
penuh jerit kesakitan " .

"Mendekatlah,peluk hatiku dengan pelukan yang erat,aku hanya
ingin tahu,seerat apa nanti kau melepasku" katamu,menatap tajam
sepasang mataku .

"Tak usah kau memberiku pelukan dan lambaian tangan,bagi cinta;
tak ada yg ditinggalkan ataupun meninggalkan.Beri saja aku sebuah
senyuman,agar untuk terakhir kalinya; tak ada lagi yg perlu aku
khawatirkan dan cemaskan " jawabku menenangkan
kekhawatiranmu.

Ia benamkan kepalanya di dadaku,sambil berbisik lirih "jika nanti
kereta membawaku ke perjalanan seribu kesunyian,masihkah
denyut jantungmu ini mendoakan keselamatanku?".

" Engkau tak perlu ragu,segala kebaikanmu telah mengalir di seluruh
nadi-nadiku,yg ku dekatkan di jantungku,ialah segala
keselamatanmu",jawabku menahan air mataku .

ADA YANG INGIN DIKEKALKAN OLEH WAKTU;BUKAN ENGKAU
ATAUPUN AKU,TAPI INGATAN-INGATAN KITA YANG SEBENTAR
LAGI DIPELUK MASALALU .

"aku memesan dua tiket kereta,saling berdampingan;satu
untukmu;satunya lagi untuk ingatanku,yang akan menemani
sepanjang perjalananmu,dekaplah bangku kosong itu,ketika ia
menggigil dalam sakitnya rindu" .

Telah ku siapkan bekal secukupnya;Bekal bagi perjalananmu,dan
juga bekal kesedihanku .Tak lupa juga,ada buah tangan untukmu,sebuah baju hitam yang telah ku masukkan ke dalam ranselmu.sebuah baju hitam,yg ku jahit dari benang-benang ingatan,pakailah sesukamu,saat engkau telah mampu melupakanku" ,kataku,sambil menyeka doa-doamu yg berjatuhan dari matamu .

Aku memilih kata-kata terbaik,merangkainya;sebelum cinta
menjatuhkan airmatanya,Dalam perjalanan nanti,mungkin akan kau
temui,deretan kursi penuh coretan puisi yang tak pernah jadi.ada
kebahagiaanmu dan juga kepedihanku disitu.

Atau juga,ada pedagang kaki lima yg tak henti-henti menawarkan
tisu dan saputangan untuk dibeli.Tak usah peduli.sebab puisi
baik,tak pernah minta ditangisi.

Kau hanya perlu tidur memimpikanku dalam perjalanan
sunyimu;sebelum stasiun terakhir kereta menjemputmu dengan
kebahagiaan baru .

Saat kau sampai di stasiun tujuan,turunkan kakimu pelan-pelan;Ada
kesedihan,dalam setiap anak tangga saat menopang kakimu yang
jenjang,jangan lupa;Selimuti bangku kosong disampingmu yg
menemani sepanjang perjalananmu,agar kesunyian,tak merasa
ditinggalkan .

DAN KETIKA SESEORANG MENJEMPUTMU di stasiun itu,katakan
saat ia memeluk mesra tubuhmu;kau baru saja diantar oleh
PENYAIR SINTING YANG PALING BAHAGIA DI DUNIA.

Samar-samar ku dengar suara kereta datang.ada yang bergemuruh
di dadaku;mungkin kesedihanku,yg tak tahu lagi kemana harus
berpulang,atau mungkin jg kebahagiaanmu yg sebentar lagi jatuh
pada pelukan yg bukan di dada milikku.

ADA YANG TAK MAMPU KU TANGGUHKAN,MESKI SERIBU DOA
MENGHALANGI PERJALANAN .KERETA, HARUS TETAP
DIBERANGKATKAN KE STASIUN TUJUAN,KAU MENJEMPUT
KEBAHAGIAANMU,AKU MENJEMPUT KEPEDIHANKU .

"Selamat jalan kekasih,selamat datang INGATANKU" .

Lagu Cinta

Setiap kali aku membayangkanmu, ada yg menetes di sela-sela ingatan; mungkin kerinduan, mungkin kesedihan....aku tak tahu....spt tak ada bedanya...

Selain Tuhan, Malaikat dan Setan; bayanganmu kekasih, ialah sayap kegaiban yg beterbangan mengelilingi langit-langit jiwaku

Entah mengapa, sejak kau memilih pergi, sajakku merasa bahagia; sedangkan perasaanku tak pernah ada bedanya

Mungkin ada lelaki lain yg lebih mencintaimu, tapi tak akan ada yg melebihi ketabahanku merawat luka-lukamu.

Jika airmata pun tak mampu menyembuhkan luka-luka, sebaiknya aku pergi saja; mencari puisi yang dijanjikan senja

Tuhan....
Patahkan saja penaku...biar tak ada lagi puisi yg menuliskan airmataku

Kabarkan pada kesunyian, aku tak sendiri lagi. Kabarkan pada kesepian, aku telah mati. Kabarkan pada cinta, jiwaku tetap abadi

Saat engkau mengatakan, "Aku mencintaimu..", maka saat itulah hidupku tak membutuhkan apa-apa lagi.

Ibu

Di bayang matamu yang sayu
Tersimpan sejuta rahasia
Penuh misteri
Yang masih belum terjawab

Di garis dahimu
Tersirat banyak pertanyaan
Begitu sesaknya
Sehingga engkau harus tertunduk

Kokoh rahangmu
Menopang saratnya beban persoalan
Begitu kerasnya
Hingga engkau oleng dibuatnya

Mencoba bertahan
Menyatukan tulang-tulang renta
Menjalin kulit-kulit keriput
Menjemput asa yang tlah kusut
Berusaha tetap berdiri
Berpegang pada semangat yang tlah berkarat
Berusaha tetap memberi
Walau yang tersisa tinggal HATI

Bahkan aku tak tahu, mana doa dan mana suara rintihan air mata, kala kutuliskan puisi rindu untukmu ....ibu
Yang tetap saja setia terjaga dan berdoa dilelap mimpi anak-anakmu

Photo by : Ludik Photography
Model : Ibu iis dan chaca