Pages

Sunday, 24 July 2011

FITAL SEKALIGUS FATAL

satu kesalahan yang sering dilakukan
seorang pecinta ketika jatuh cinta ialah
membiarkan tatapan mata dan hatinya
terjerat hanya pada satu fokus dari
realitas abstrak kekasih yang dipujanya;
Dan dari kesalahan itu , evaluasi cinta
berkobar dan berkoar:
lihatlah diri manusia itu , baik laki -laki
atau perempuan, sebagai suatu
keseluruhan yang utuh,
bagaikan rumah yang ingin engkau
beli ; jika engkau melihatnya indah,
jangan engkau terfokus pada
keindahan rumah itu sendiri. Lihatlah
apakah disisinya ada sebuah kuburan?
Jika tidak ada, mungkin rumah indah
itu sendiri berdiri di atas kuburan ...
Lihatlah manusia yang engkau cinta
secara keseluruhan; sebagai makhluk
sosial yang dibentuk oleh berbagai
peristiwa sejarah ; keluarga, agama ,
budaya, norma , pengalaman cinta, dan
pandangan hidup .Mencintai sang
kekasih bukan berarti mengubah
semua yang telah menjadi identitas
dari dirinya , melainkan mencari titik
temu atau peleburan diri dari dua
identitas yang terpisah - tidak mudah .. .
Kebanyakan para pecinta ingin
merubah kekasihnya menjadi orang
yang dikehendaki oleh dirinya , atau
sebaliknya; merubah dirinya agar
dicintai oleh kekasihnya ; ini
menanggalkan keunikan suatu esensi
diri yang berakibat pada suatu
konsekuensi disparity: rasakan dan
saksikanlah pahitnya perpisahan yang
akan datang cepat atau lambat di
masa yang akan datang ...
Mari sekarang kita beranalogi tentang
mencinta pada pandangan pertama;
Setiap pecinta selalu mempunyai luka
yang kadang -kadang masih terbuka,
basah dan menganga ,
Seorang yang asing dan diburu ingin
bercinta cenderung tidak ingin melihat
luka dan ingin segera dicinta kekasih
yang dipujanya - ia tak tertarik dengan
sejarah yang dimiliki oleh kekasihnya ;
ia hanya tertarik pada apa yang
diharapkan dapat dibangun oleh
dirinya bersama kekasihnya ;
idealisme semu dan harapan utopia;
membangun istana kehidupan,
menyebrangi samudera yang luas, dan
menjelajahi hutan yang buas!
Kekasih yang terluka membutuhkan
obat untuk menyembuhkan lukanya,
Jika lukanya masih basah dan getih
masih tampak mengucur, ia berharap
ada sebuah perban atau band - aid
untuk menutupi luka yang sedang
diobatinya ,
Kekasih yang patah hati selalu dihantui
oleh kesedihan dan kesendirian; ia
membutuhkan kawan bermain ,
sebersit tampak seperti kebersamaan,
tapi sadarkah engkau yang menemani
sang kekasih yang patah hati, bahwa
sebenarnya engkau hanya sekedar
"perban " atau "band - aid" bagi dirinya?
engkau dibutuhkan ketika dirinya
terluka tapi akan dibuang ketika
lukanya sudah mengering ...
engkau mungkin merasa istimewa
karena rela bertahan dan berkorban
demi yang dicinta,
tapi akankah yang dicinta
memberikanmu keistimewaan yang
sama atau hanya menggunakanmu
sekedar sebagai obat penghapus lara?
Dan engkau yang menjadikan para
pecinta sebuah " perban " atau " band -
aid ", kapankah engkau menyadari
bahwa mereka para pecinta
mempunyai hati dan jiwa selayaknya
manusia ? yang mempunyai impian
dan cita - cita, yang lahir dan besar
karena berbagai proses cinta - apakah
engkau akhiri mereka dengan
menjadikan mereka sebuah benda
konkrit yang akan dibuang ketika
masanya datang ?
jangan lupa bahwa setiap " getih" yang
engkau kucurkan meninggalkan jejak
pada sang "perban " , mari hentikan
semua kebiasaan manfaat dan
memanfaatkan ini sebelum roda dunia
terus menerus menjadi saling
membenci dan mendendam,
karena memanfaatkan cinta bukanlah
peleburan seorang diri menuju sahaja ,
melainkan penghancuran dunia
beserta isinya, yang dilakukan
perlahan -lahan melalui penghancuran
diri satu persatu tanpa kesadaran atau
dengan penuh kesadaraan, menanam
benih ketidakpercayaan dan
menambah luka ... membakar amarah
dan menuai derita...
ia menghantarkan diri pada apa yang
disebut dengan pesimis cinta , dan
apabila terjadi secara masif , ia mampu
menghentikan laju roda sejarah
dunia.. . terhenti bagaikan waktu tanpa
gerak jarum jam, dan mati bagaikan
ruang tanpa iluminasi ...

0 komentar:

Post a Comment