Pages

Monday, 8 August 2011

SAJAK UNTUK ISTRIKU

Tidur...
Cintaku, tidurlah tenang. ..

Ingin kubisikkan ke mimpimu kisah dari seserpih waktu, tentang sebuah dusun
yang dijiwai puisi sesuntuk hari

Bayangkan dirimu berbaring telentang di tanah lapang
di atas rerumputan
tengadah ke bintang-bintang.
Pandangilah seksama serakan merjan nun jauh di angkasa kelam

tatap

dan jangan dulu mengerjap
biarkan serbuk cahayanya mengendap di genangan
malam

mengendap ke matamu yang
menyimpan kilau danau berpalung
dalam, lalu katupkan pelupukmu
perlahan .

Biarkan bencah-bencah
cahaya itu menyelinap bagai
kenangan, meresap ke serat -serat
sanubari dan bemerkahan sebagai
kelopak-kelopak mimpi.

Suatu waktu nanti , ketika aku dan kau,sudah tak ada lagi , kisah yang
kusampaikan padamu ini akan tinggal abadi

Gemanya akan terus ditimang
angkasa yang tenang , lalu kata demi kata akan turun dengan setiap pundi embun , disaring halimun , diresapkan
ke daun - daun , dan terajut pada setiap helai lumut. Dan manakala kisaran
sang waktu sampai di satu noktah , dimana bertemu awal dan akhir langkah ,
kisah ini akan bersemi kembali

kelak

ditemu anak -cucu dalam bentuknya yang baru

Dan akan selalu begitu Cintaku

Selalu

0 komentar:

Post a Comment