Suatu ketika,FATIMAH,putri rosulullah muhammad,jatuh sakit.Bergemurulah hati Ali bin abi thalib melihatnya.Berhari-hari ia tak beranjak dari sisi istrinya.Dengan penuh kerelaan,ia malah menggantikan semua tugas istrinya,sampai-sampai Fatimah merasa tak enak hati .''Sudahlah,jangan pikirkan itu.aku melakukan segalanya dgn senang hati.Percayalah ''.ucap tegas ali,menandakan kerelaan yg penuh dari dirinya
Di saat sakit itu pula,fatimah menginginkan buah delima.tanpa buang waktu,Ali langsung berangkat ke pasar,meskipun dengan uang pas-pasan.sampai disana ia membeli sebuah delima,karena memang uangnya memang hanya cukup unt sebuah saja.tetapi saat menuju pulang,ali bertemu seseorang yg duduk meringkuk di pinggir jalan,menggigil dan nampak lemah.ali semakin tak sampai hati melihat kondisinya,apalagi setelah mengetahui bahwa sudah dua hari orang itu tak kemasukan makanan apapun.Ali memotong buah delima yg dibawanya dan memberikan sepotong kepada orang itu.
sampai di rumah,delima yg tinggal sebelah itu diberikannya kepada fatimah dengan pandangan penuh cinta.Ali pun menjelaskan kejadian yg dialaminya.Dan fatimah,istri yg penuh cinta itu sama sekali tak bersedih.ia justru bahagia melihat delima perjuangan suaminya itu seraya tersenyum,lalu menggigit delima 'cintanya'.
Keridhaan ali menjaga istrinya yang tengah terbaring sakit,menunjukkan rasa cinta yg mendalam.ali dengan ikhlas bahkan mau mengerjakan seluruh kegiatan rumah tangga yg biasa dikerjakan Fatimah.pancaran kerelaan yg mencuat dari diri ali hanyalah bagian ekspresi terkecil dari cinta yg tersemai selama ini di dalam dirinya.Sebagai suami,ali tak sekedar 'menunaikan' kewajiban melindungi dan mengurus sang istri yg tengah tak berdaya,melainkan menunjukkan jg bahwa kerelaan melakukan apapun demi pasangan jiwanya wajib dilakukan dalam kondisi terburuk sekalipun.Ali selalu ada kapan dan dimanapun Fatimah butuhkan.
Copyright (c) 2010 IDEOLOGI SIKAP OTAK. Design by Wordpress Themes Park
0 komentar:
Post a Comment