Sejak langkah kakinya dihentikan
Ada kebimbangan di jiwanya,
meski Suara yang menyapa
benar nyata Dan berulang kali
terdengar seperti Bunyi gerimis
menetes di daun-daun pisang
Di dalam kegamangan
Masih adakah harapan bagi dirinya
Pintu dan jendela bagai menutup diri
Ia tahu, di dalamnya ada
sejumlah nama
Tetapi enggan juga ia memasukinya
Lalu pada arus pelangi di ujung senja Ia berharap hujan tak segera turun
Juga ia tak ingin tersungkur
kembali Pada lumpur yang
sangat legam......
mesti Itu hanya diucapkan di batinnya
Copyright (c) 2010 IDEOLOGI SIKAP OTAK. Design by Wordpress Themes Park
0 komentar:
Post a Comment