Pages

Saturday, 9 April 2011

KENAPA BABI DIHARAMKAN DALAM ISLAM

"Sesungguhnya Allah hanya
mengharamkan bagimu bangkai,
darah, daging babi, dan binatang
yang (ketika disembelih) disebut
(nama) selain Allah. Akan tetapi,
barang siapa dalam keadaan
terpaksa (memakannya) sedang
isi tidak menginginkannya dan
tidak (pula) melampaui batas,
maka tidak ada dosa baginya.
Sesungguhnya Allah Maha
pengampun, Maha
penyayang" (QS. Al-Baqarah [2] :
173).
Islam telah melarang segala
macam darah, analisis kimia dari
darah menunjukkan adanya
kandungan yang tinggi dari uric
acid (asam urat ), suatu senyawa
kimia yang berbahaya bagi
kesehatan manusia, bersifat
racun. Dengan kata lain uric acid
sampah dalam darah yang
terbentuk akibat metabolisme
tubuh yang tidak sempurna yang
diakibatkan oleh kandungan
purine dalam makanan.
Dalam tubuh manusia, senyawa
ini dikeluarkan sebagai kotoran,
dan 98% dari uric acid dalam
tubuh, dikeluarkan dari dalam
darah oleh ginjal,dan dibuang
keluar tubuh melalui air seni.
Dalam Islam dikenal prosedur
khusus dalam penyembelihan
hewan, yaitu menyebut nama
Allah Yang MahaKuasa dan
membuat irisan memotong urat
nadi leher hewan, sembari
membiarkan urat-urat dan organ
organ lainnya utuh.
Dengan cara ini menyebabkan
kematian hewan karena
kehabisan darah dari tubuh,
bukannya karena cedera pada
organ vitalnya, sebab jika organ-
organ misalnya jantung, hati, atau
otak dirusak, hewan tersebut
dapat meninggal seketika dan
darahnya akan menggumpal
dalam urat-uratnya dan akhirnya
mencemari daging,
mengakibatkan daging hewan
akan tercemar oleh uric acid,
sehingga menjadikannya beracun,
dan pada masa-masa kini lah
para ahli makanan baru
menyadari akan hal ini,
subhanallah.
Apakah kita tahu kalau babi tidak
dapat disembelih di leher ?
karena mereka tidak memiliki
leher, sesuai dengan anatomi
alamiahnya? Bagi orang muslim
beranggapan kalau babi memang
harus disembelih dan layak bagi
konsumsi manusia, tentu Sang
Pencipta akan merancang hewan
ini dengan memiliki leher.
Ilmu kedokteran mengetahui
bahwa babi sebagai inang dari
banyak macam parasit dan
penyakit berbahaya, sistem
biochemistry babi mengeluarkan
hanya 2% dari seluruh
kandungan uric acidnya,
sedangkan 98% sisanya tersimpan
dalam tubuhnya. Islam telah
melarang segala macam darah,
analisis kimia dari darah
menunjukkan adanya kandungan
yang tinggi dari uric acid (asam
urat ), suatu senyawa kimia yang
berbahaya bagi kesehatan
manusia, bersifat racun.
Dengan kata lain uric acid
sampah dalam darah yang
terbentuk akibat metabolisme
tubuh yang tidak sempurna yang
diakibatkan oleh kandungan
purine dalam makanan.Dalam
tubuh manusia, senyawa ini
dikeluarkan sebagai kotoran, dan
98% dari uric acid dalam tubuh,
dikeluarkan dari dalam darah
oleh ginjal,dan dibuang keluar
tubuh melalui air seni.
FAKTA LAINNYA
Kulit orang yang memakan babi
akan mengeluarkan bau yang
tidak sedap. Penelitian ilmiah
modern di dua negara Timur &
Barat, yaitu Cina dan Swedia,
menyatakan: “Daging babi
merupakan merupakan
penyebab utama kanker anus &
kolon ”. Persentase penderita
penyakit ini di negara negara
yang penduduknya memakan
babi, meningkat secara drastis,
terutama di negara-negara Eropa,
dan Amerika, serta di negara-
negara Asia (seperti Cina dan
India). Sementara di negara-
negara Islam, persentasenya amat
rendah, sekitar 1/1000.
Hasil penelitian ini dipublikasikan
pada 1986, dalam Konferensi
Tahunan Sedunia tentang
Penyakit Alat Pencernaan, yang
diadakan di Sao Paulo. Babi
banyak mengandung parasit,
bakteri, bahkan virus yang
berbahaya, sehingga dikatakan
sebagai Reservoir Penyakit. Gara-
gara babi, virus Avian Influenza
jadi ganas. Virus normal AI (Strain
H1N1 dan H2N1) tidak akan
menular secara langsung ke
manusia. Virus AI mati dengan
pemanasan 60 ÂșC lebih-lebih bila
dimasak hingga mendidih.
Bila ada babi, maka dalam tubuh
babi, Virus AI dapat melakukan
mutasi & tingkat virulensinya bisa
naik hingga menjadi H5N1. Virus
AI Strain H5N1 dapat menular ke
manusia. Virus H5N1 ini pada
Tahun 1968 menyerang
Hongkong dan membunuh
700.000 orang (diberi nama Flu
Hongkong).
Daging babi adalah daging yang
sangat sulit dicerna karena
banyak mengandung lemak.
Meskipun empuk dan terlihat
begitu enak dan lezat, namun
daging babi sulit dicerna.
Ibaratnya racun, seperti halnya
kholesterol! Selain itu, daging
babi menyebabkan banyak
penyakit : pengerasan pada urat
nadi, naiknya tekanan darah,
nyeri dada yang mencekam
(angina pectoris) , dan radang
pada sendi-sendi.
Sekitar tahun 2001 pernah terjadi
para dokter Amerika berhasil
mengeluarkan cacing yang
berkembang di otak seorang
perempuan, setelah beberapa
waktu mengalami gangguan
kesehatan yang ia rasakan
setelah mengkonsumsi makanan
khas meksiko yang terkenal
berupa daging babi, hamburger
(ham = babi, sebab aslinya,
hamburger adalah dari daging
babi). Sang perempuan
menegaskan bahwa dirinya
merasa capek-capek (letih)
selama 3 pekan setelah makan
daging babi.
Telur cacing tsb menempel di
dinding usus pada tubuh sang
perempuan tersebut, kemudian
bergerak bersamaan dengan
peredaran darah sampai ke
ujungnya, yaitu otak. Dan ketika
cacing itu sampai di otak, maka ia
menyebabkan sakit yang ringan
pada awalnya, hingga akhirnya
mati dan tidak bisa keluar
darinya. Hal ini menyebabkan
dis-fungsi yang sangat keras pada
susunan organ di daerah yang
mengelilingi cacing itu di otak.
Penyakit-penyakit “cacing pita”
merupakan penyakit yang sangat
berbahaya yang terjadi melalui
konsumsi daging babi.
Ia berkembang di bagian usus 12
jari di tubuh manusia, dan
beberapa bulan cacing itu akan
menjadi dewasa. Jumlah cacing
pita bisa mencapai sekitar ”1000
ekor dengan panjang antara 4 –
10 meter”, dan terus hidup di
tubuh manusia dan
mengeluarkan telurnya melalui
BAB (buang air besar).
Maka apakah mereka tidak
memperhatikan Al Quran? Kalau
kiranya Al Quran itu bukan dari
sisi Allah, tentulah mereka
mendapat pertentangan yang
banyak di dalamnya. QS. 4 An-
Nisaa':82

0 komentar:

Post a Comment