Pages

Thursday, 7 April 2011

pornography di negeriku

ledakan berita ariel-luna maya
memperjelas bahwa seksografik
media kita masih
menyedot "syahwat" publik
pornografis.

sebuah potret
masyarakat yang sedang mengalami masa transisi ditengah kepentingan perkembangan
dunia industri
ekonomi,konflik,tontonan,tuntunan
agama,manipulasi,politik dan
dendam,kekerasan seksual
campur aduk tanpa terkontrol
budaya peradaban dan
pendidikan kita.

inilah keretakan moral yang mungkin tampak titik jenuhnya.ariel-luna maya hanyalah momentum dari
deretan panjang ledakan kontroversi budaya pop dari
inul,maria eva hingga dewi persik mungkin.

Namun ada magma
tersembunyi yang berusaha ditutupi oleh rasa " sok suci " atau
lebih urgentnya kemunafikan
yang tersembunyi dari publik kita.dengan seringnya berteriak
menudingkan jari telunjuk,tetapi
tiga jari sebenarnya menuding
pada arah diri
sendiri.kemunakfikan dan keangkuhan ini sangat dimanja
oleh industri hedonis yang mengalaborasi sisi lemah masyarakat yang mungkin saat ini
sedang terjangkit penyakit yang dalam bahasaku " BUDAYA
LATAH " dan gayung pun menyambut,dari sinilah dijadikanya komoditas yang
memabukan..untuk hal ini seorang tokoh besar yang pernah hidup dinegri ini pernah berujar " porno itu bukan hanya terletak pada objeknya,tapi jika
kita bisa menelaah lebih jauh , porno itu 'berasal' dari Subjeknya..atau perkepala yang
menikmati obyek.

marilah kita
berfikir lebih dewasa
tentang munculnya hal ini,masih banyak persoalan-persoalan di sosial masyarakat kita yang mungkin lebih membutuhkan tenaga dan fikiran kita.

manusiakan lah
manusia maka kita akan
termanusiakan pula..pesan dari salah seorang temanku.


(tak ada maksud untuk pro pada sosok ariel,hanya sebagai anak bangsa yg 'punya mata dan hati' kayaknya buang2 waktu ngurusin hal begituan)

0 komentar:

Post a Comment